Kamis, 01 November 2012

Senyum membuat hidup lebih panjang


Senyumlah agar Panjang Umur

Rahasia panjang umur ternyata bisa sesederhana merekahnya sebuah senyuman. Semakin lebar senyum dan semakin dalam lipatan di sekitar mata Anda ketika tersenyum, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk hidup lebih lama.

Kaitan antara senyum dan umur panjang ini diungkapkan oleh peneliti dalam riset yang dimuat di jurnal Psychological Science. Temuan baru ini menambah bukti lain bahwa hidup dengan kebahagiaan dan gembira memberi pengaruh kuat bagi kualitas kesehatan dan harapan hidup.


Minggu, 21 Oktober 2012

Perbedaan bit dengan byte
















Ketika kita berinternet ria, mungkin kita pernah menjumpai singkatan KB dengan kb, tapi tahukah anda jika keduanya itu beda?


okelah daripada bingung saya akan langsung menjelaskan

1 Byte = 8 bit

jadi apabila anda berlanganan paket internet dengan speed up to 2Mbps maka hasilnya 
= 2x1000:8=250KBps. Jadi, apabila anda berinternetan dengan kecepatan 240KBps-250KBps itu wajar jangan menganggap operator itu tidak menepati janjinya, karena itu normal

terimakasih.

Senin, 01 Oktober 2012

Ukuran ikan menyusut 24%






VANCOUVER, KOMPAS.com - Kegagalan untuk mengontrol emisi gas rumah kaca berpotensi menimbulkan dampak pada ekosistem laut yang lebih buruk dari perkiraan. Para peneliti menyatakan, pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca berpeluang memperkecil ukuran ikan.

Sabtu, 29 September 2012

Galaksi tertua ditemukan


NASA/ESA/John Hopkins UniversityGambar besar di bagian kiri menunjuk kluster galaksi MACS J11492223. Teknik mikro lensa gravitasi membesarkan cahaya dari galaksi yang baru saja ditemukan, MACS1149-JD sebanyak 15 kali, membuat objek yang terpencil ini bisa terlihat.


BALTIMORE. Astronom menemukan galaksi tertua di semesta. Galaksi itu berumur 13,7 miliar tahun dan terbentuk hanya 200 juta tahun setelah Big Bang, mengonfirmasi kemungkinan eksistensi galaksi segera setelah kelahiran semesta.

Kamis, 27 September 2012

Orang ini selamatkan dunia dari perang nuklir



ORANG ini menyelamatkan dunia dari bahaya perang nuklir pada lima dekade lalu. Ia seorang diri mencegah terjadinya Perang Dunia III. Namun, ia meninggal sebagai orang yang terhina, terbuang, dan tidak terkenal. Baru sekarang kisahnya menjadi sorotan.

Sebuah film dokumenter yang dipertunjukkan pada Selasa (25/9/2012) malam mengisahkan bagaimana selama 13 hari dalam Krisis Misil Kuba pada Oktober 1962, dunia menahan napas saat Uni Soviet dan Amerika Serikat berada di ambang perang nuklir. Pada puncak Perang Dingin itu, ketika paranoia di kedua pihak berada pada kondisi di mana provokasi sekecil apa pun bisa memicu perang nuklir, empat kapal selam Rusia secara diam-diam berlayar menuju ke Kuba.

Hanya segelintir awak di kapal selam itu yang tahu bahwa kapal-kapal mereka membawa senjata nuklir, masing-masing dengan kekuatan bom seperti yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima tahun 1945.

Vasili Arkhipov, yang berada di kapal selam B-59, adalah salah satu dari mereka. Saat kapalnya mendekati Kuba, sejumlah helikopter, pesawat terbang, dan kapal perang AS menjelajahi lautan untuk mencari kapal-kapal selam Rusia tersebut.

"Pada saat itu senjata tersebut dinamai 'senjata khusus', bukan 'torpedo nuklir'," kata Viktor Mikhailov, navigator yunior di kapal selama Sub B-59. "Pada masa itu kami bahkan tidak bisa membayangkan torpedo nuklir."

Dalam permainan kejar-kejaran kucing dan tikus yang berisiko tinggi itu, tidak lama kapal-kapal Rusia terlihat. Kapal selam yang ditumpangi Arkhipov terpaksa harus melakukan penyelaman darurat.

Saat kapal-kapal selam itu mencoba untuk tetap bersembunyi dari perburuan AS, kondisi di dalam kapal selam memburuk. Selama seminggu mereka berada di bawah air, di dalam kapal panasnya 60 derajat celsius. Sehari mereka hanya dijatah segelas air. Di atas mereka, di permukaan air, angkatan laut AS terus melakukan perburuan. Angkatan laut AS mencoba untuk memaksa kapal-kapal selam Soviet itu muncul ke permukaan guna mengisi ulang baterai mereka.

Pihak AS tidak tahu bahwa di kapal-kapal selam itu ada senjata yang mampu menghancurkan seluruh armada Amerika.

Gary Slaughter, seorang petugas sinyal di kapal kapal perang USS Cony, mengatakan, "Kami tahu mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas. Panas sekali di sana, mereka menderita. Mereka dibuat sengsara dan mereka telah berada di bawah tekanan besar untuk waktu yang lama. Pada dasarnya apa yang kami coba lakukan adalah menerapkan penyiksaan pasif. Terus terang saya tidak punya rasa simpati sama sekali terhadap mereka. Mereka adalah musuh."

Orang-orang Amerika memutuskan untuk menaikkan tekanan dan menjatuhkan granat peringatan ke laut. Di dalam kapal selam, para awak kapal selam Soviet berpikir bahwa mereka diserang. Valentin Savitsky, kapten kapal selam B-59, yakin perang nuklir sudah dimulai. Maka, dia meminta para awak kapal selam untuk meluncurkan torpedo mereka demi menyelamatkan sedikit muka Rusia.

Film dokumenter yang ditayangkan Channel 5 itu mengungkapkan, dalam keadaan normal perintah Savitsky itu akan diikuti, dan Perang Dunia III pun pasti tidak terelakkan.

Ryurik Ketov, komandan kapal selam yang lain, yaitu Sub B-4, mengatakan, "Vasili Arkhipov seorang awak kapal selam dan teman dekat saya. Dia seorang teman keluarga. Dia berkepala dingin. Dia yang memegang kendali."

Savitsky tidak memperhitungkan Arkhipov. Sebagai komandan armada, Arkhipov punya hak veto terakhir. Walaupun anak buahnya melawan dia, dia berkeras, mereka tidak boleh menembak. Sebaliknya, mereka menyerah.

Itu jelas merupakan langkah yang memalukan, tetapi langkah itulah yang menyelamatkan dunia. Kapal-kapal selam Soviet itu dipaksa balik ke Rusia. Tentu saja mereka disambut bukan sebagai pahlawan.

Sejarawan Thomas Blanton mengatakan kepada The Sun, "Apa itu kepahlawanan, apa itu tugas, mereka telah menempuh separuh perjalanan dan kembali, dan masih hidup. Namun, pada kenyataannya, salah seorang laksamana Rusia mengatakan kepada para awak kapal selam itu, 'Akan lebih baik jika Anda tenggelam bersama kapal Anda'. Luar Biasa."

Empat dekade berlalu sebelum kisah tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kapal selam B-59 terungkap. Itu terjadi setelah Arkipov meninggal tahun 1998 karena keracunan radiasi.

Namun bagi Olga, istri dari Vasili Arkhipov, suaminya adalah seorang pahlawan. Olga berkata, "Dia tahu bahwa merupakan kegilaan untuk menembakkan torpedo nuklir. Di Kuba, untuk memperingati ulang tahun ke-40 krisis itu, orang-orang berkumpul. Mereka bilang bahwa orang yang mencegah terjadinya perang nuklir adalah awak kapal selam Rusia, Vasili Arkhipov. Saya bangga dan saya selalu bangga dengan suami saya."
Sumber :

Perubahan iklim ancam 100 juta manusia



Ilustrasi




LONDON, - Lebih dari 100 juta orang akan mati dan pertumbuhan ekonomi global akan turun sebesar 3,2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2030 jika dunia gagal mengatasi masalah perubahan iklim.
Seiring suhu rata-rata global meningkat akibat emisi gas rumah kaca, serangkaian dampak bisa dirasakan planet Bumi antara lain mencairnya es, cuaca ekstrim, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut. Semua hal tersebut mengancam populasi dan kesejahteraan hidup manusia, kata organisasi kemanusiaan DARA dalam sebuah laporannya.
Berdasarkan laporan, lima juta kematian yang terjadi setiap tahunnya akibat polusi udara, kelaparan, dan penyakit akibat perubahan iklim serta pemanfaatan karbon secara intensif. Total kematian kemungkinan akan meningkat menjadi enam juta per tahun pada tahun 2030, jika pola penggunaan bahan bakar fosil terus menerus dilakukaan saat ini.
Lebih dari 90 persen kematian akan terjadi di negara berkembang. DARA membuat laporan ini berdasarkan penghintungan dampak perubahan iklim terhadap manusia dan perekonomian pada 184 negara pada tahun 2010 dan 2030. Mereka ditugaskan oleh Climate Vulnerable Forum yang beranggotakan 20 negara berkembang yang terancam oleh perubahan iklim.
"Krisis gabungan iklim dan karbon diperkirakan mengancam 100 juta jiwa antara saat ini sampai dengan akhir dekade berikutnya," demikian dinyatakan dalam laporan tersebut.
Dikatakan bahwa dampak perubahan iklim telah menurunkan produksi global sebesar 1,6 persen dari PDB dunia atau sekitar 1,2 triliun US dollar per tahun. Kerugian tersebut bisa naik dua kali lipat dari PDB global pada tahun 2030, jika suhu global dibiarkan naik melebihi 10 persen dari sebelum tahun 2010.
Diperkirakan biaya untuk mengubah dunia menjadi berekonomi rendah karbon sekitar 0,5 persen dari total GDP dekade ini. Ekonom asal Inggris, Nicholas Stern mengatakan, investasi hingga 2 persen dari PDB global diperlukan untuk membatasi, mencegah dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Laporannya mengenai ekonomi perubahan iklim tahun 2006 menyatakan bahwa kenaikan suhu rata-rata global antara 2-3 derajat celcius dalam 50 tahun ke depan akan mengurangi konsumsi global per kapita hingga 20 persen.
Saat ini suhu telah meningkat 0,8 derajat Celcius di atas temperatur masa pra-industri. Hampir 200 negara sepakat pada tahun 2010 untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celcius sehingga dampak berbahaya dari perubahan iklim bisa dihindari.
Para pakar iklim memperingatkan bahwa kemungkinan untuk membatasi kenaikan hingga dibawah 2 derajat celcius semakin kecil karena emisi gas rumah kaca global meningkat akibat penggunaan bahan bakar fosil.
Negara-negara miskin di dunia adalah yang paling rentan karena mereka menghadapi peningkatan resiko kekeringan, kekurangan air, kemiskinan dan penyakit. Rata-rata mereka bisa mengalami kerugian 11 persen dari PDB pada 2030 akibat perubahan iklim, kata DARA.
"Satu derajat Celcius kenaikan suhu setara dengan 10 persen penurunan produktivitas dalam pertanian. Bagi kami, itu berarti kehilangan sekitar 4 juta metrik ton biji-bijian senilai 2,5 milliar dollar. Jumlah tersebut adalah sekitar 2 persen dari PDB kita," kata Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina dalam menanggapi laporan tersebut.
"Ditambah kerusakan pada properti dan kerugian lainnya, kita dihadapkan pada kerugian total sekitar 3-4 persen dari PDB" tambahnya.
Bahkan negara-negara yang besar juga akan terkena dampaknya. Amerika Serikat dan China bisa mengalami penurunan 2,1 dari PDB masing-masing pada tahun 2030, sementara India bisa mengalami kerugian lebih dari 5 persen.

Sumber :

Rabu, 26 September 2012

Minum Bir, Domagoj Vida didenda 100 ribu Euro

Bek Dinamo Zagreb, Domagoj Vida (bawah), didenda 100 ribu euro (sekitar Rp 1,2 miliar) setelah kedapatan menenggak bir di dalam bus saat menuju tempat bertanding.



ZAGREB, - Bek Dinamo Zagreb, Domagoj Vida, didenda 100 ribu euro (sekitar Rp 1,2 miliar) setelah kedapatan minum bir di dalam bus saat menuju tempat bertanding.

Diberitakan media lokal, Vida tidak bisa menahan hasratnya untuk membuka sebuah kaleng bir dalam bus saat menuju kota Vrsar. 
Namun, Vida kepergok oleh pelatihnya, Ante Cacic. Sang pelatih langsung memerintahkan Vida turun dari bus.

"Vida telah dihukum karena bertindak tidak sportif," jelas klub.

Dilansir dari The Age, denda ini setara dengan seperempat gaji tahunan Vida dan bir sebanyak 50.000 botol di sebuah bar di Zagreb.

6 Perbatasan Negara Paling Berbahaya di Dunia



6 Perbatasan Negara Paling Berbahaya di Dunia

Siapa yang tak suka kaki kirinya menginjak satu negara, sementara kaki kanan di negara lain? Anda bisa melakukannya di perbatasan negara. Tapi, beranikah menginjakkan kaki di 6 perbatasan negar
a paling berbahaya ini?

Jangankan negara, menginjakkan kaki di batas provinsi saja wisatawan bisa sumringah. Di perbatasan provinsi, hal yang paling banyak dilakukan tentu saja berfoto lalu pergi lagi, melanjutkan perjalanan ke provinsi lain. Tapi di perbatasan negara, wisatawan tak bisa sekadar senang-senang lalu pergi.

Perbatasan negara adalah lokasi serius dan rawan. Ini adalah check point bagi para traveler yang pergi lintas negara. Pemeriksaan paspor dan bukti identitas lain sudah pasti dilakukan.

Tapi, beberapa perbatasan negara bisa jadi sangat menyeramkan. Hal ini karena berada di antara 2 negara yang punya konflik politik, etnis dan konflik lain. Beberapa perbatasan juga berada di tengah hutan, gurun pasir, dan lanskap alam ganas lainnya.

Dari situs Huffington Post, berikut 6 perbatasan paling bahaya di dunia. Hati-hati kalau lewat sana!

1. Korea Utara-Korea Selatan

Dua negara Korea ini sudah sangat lama bersitegang. Wilayah perbatasan pun terletak di tengah-tengah dataran Korea, namanya Korean Demilitarized Zone (DMZ). Wilayah ini membentang sepanjang 250 km dengan lebar 4 km.

DMZ adalah perbatasan yang paling termiliterisasi di dunia. Inilah tempat Anda melihat banyak tank baja dan ranjau darat. Tentara yang membawa senapan sudah tak asing lagi tampaknya.

Namun selain itu, DMZ juga merupakan wilayah konservasi. Beberapa jenis fauna seperti Amur Leopard dan Bangau Mahkota Merah juga ada di sini.

2. Meksiko-AS

Sejak pihak militer ikut andil di kawasan ini, perbatasan Meksiko-AS sudah terkenal sebagai lokasi Drug War. Perang ini dilakukan oleh kartel penjual obat-obatan terlarang untuk mempertahankan batas regional. Bahkan konflik tersebut masih berlangsung hingga sekarang.

Hal itu bukanlah satu-satunya alasan perbatasan ini berbahaya. Lanskap gurun di sekitarnya telah membunuh ratusan orang karena kehausan.

3. Pakistan-India

Pakistan dan India punya ketidaksukaan satu sama lain. Oleh karena itulah, perbatasan antara dua negara ini terutama daerah Kashmir menjadi bahaya untuk turis. Namun lucunya, terdapat upacara penutupan gerbang perbatasan antara kedua negara ini yang sering menjadi daya tarik wisatawan.

4. Bangladesh-India

Beberapa bagian perbatasan antara India dan Bangladesh adalah kawasan hutan yang lebat. Namun, bahaya tak hanya datang dari lanskap alamnya saja. Ada peraturan yang ditetapkan oleh petugas perbatasan India (Border Security Force/ BSF) yang disebut-sebut sebagai "shoot-to-kill".

Selama 10 tahun terakhir, BSF telah membunuh hampir 1.000 orang Bangladesh. Perbatasan ini menjadi "ladang pembunuhan" terbesar di Asia Selatan.

5. Kolombia-Ekuador

Perbatasan Negara Kolombia dan Ekuador bukan berbahaya karena adanya campur tangan militer. Adalah pemberontak FARC, kelompok separatis yang melakukan perdagangan obat-obatan terlarang. Mereka mengambil alih wilayah perbatasan, mereka pula yang pegang senjata.

6. Niger-Chad

Niger dan Chad adalah dua negara yang sama stabilnya, tanpa konflik politik atau lainnya. Perbatasan antara kedua negara ini menjadi bahaya bukan karena adanya militer atau organisasi obat-obatan terlarang, tapi karena lanskap alam yang mematikan. Bayangkan saja, perbatasannya terletak di antara Gurun Sahara!

detik.com